“Tapi sebagai manusiawi, sebagai ayah kandungnya, saya mulai hari ini akan memberi nafkah dia. Diterima atau tidak itu kewajiban saya. Walau misalnya hanya seribu rupiah, saya wajib memberi nafkah untuk anak itu.” Idah yang mendengar semua itu hanya bisa menangis. Dia tak percaya ternyata selama ini mereka dicari oleh Déra. Bahkan dia juga tak percaya rahasia di balik mandulnya Déra karena dia sangat mencintai Nazwa dan kelakuan yang di luar nalar karena pengaruh obat. Idah tahu memang biasanya pak Déra sangat lembut. Aneh kalau sampai bisa memp3rk0sa. Ternyata karena pengaruh obat yang diberikan oleh lawan bisnisnya. Benar-benar bisnis itu kejam. “Seperti tadi Ibu bilang, saya orang luar yang harus bertindak netral sekarang saya memberi saran pada Biyung atau mbok Idah, silakan bicar