Sementara itu, Rivaldo mengetuk pintu kamar Stella, berusaha untuk dapat berbicara dari hati ke hati dengan Stella. “Stella, Sayang, tolong buka pintunya!” bujuk Rivaldo berkali-kali. Belum ada sahutan apa pun dari kamar Stella. Sesekali, Rivaldo hanya mendengar isak tangis yang berusaha ditahan. Rivaldo menarik napas panjang. Tanpa dia harus bertanya sejauh mana Stella telah mendengar percakapan Ibu Saraswati dengan dirinya, dia sudah tahu, Stella mendengar ‘cukup banyak’. “Bisa jadi, dia malah sudah mendengar seluruhnya,” gumam Rivaldo lirih. Mata Cowok itu memejam. “Aku tahu bagaimana rasanya. Pasti nggak mudah buatmu mencerna semua ini,” gumam Rivaldo lagi. Sontak, sosok Stella sebelu