CHAPTER EMPAT PULUH SATU : Bitterness (4)

1783 Kata

                Sepeninggal Rivaldo, Stella menghambur memeluk Ibu Saraswati.                 “Mama, masih bolehkah Stella memanggil dengan sebutan ‘Mama’?” isak Stella.                 Hati Ibu Saraswati seperti diiris-iris rasanya. Pedih tiada terkira.                 Ditangkupnya kedua pipi permata hatinya, diciuminya wajah Stella dengan penuh kasih.                 “Sayang, kamu ini ngomong apa? Sampai kapan pun kamu adalah anak Mama. Walaupun Mama nggak pernah mengandung serta melahirkanmu. Bagi Mama, kamu lahir dari hatinya Mama. Mama sangat menyayangimu, apa adanya dirimu. Mama sudah menyayangimu dan menantikanmu bahkan ketika kamu masih dalam kandungan ibumu. Mama sudah jatuh cinta padamu dan merasa terkoneksi denganmu setiap kali kamu menendang perut Ibumu, kala Mama mengusap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN