CHAPTER DUA PULUH DELAPAN : Two Different Sides (2)

1508 Kata

               Marshanda mengulum senyum. Ia sudah tak sabar, hendak secepat mungkin mengabarkan berita gembira ini pada Devanno.                Diambilnya telepon selulernya dan menghubungi nomor Devanno. Sengaja ia melakukan video call, demi membayar rasa penasaran lantaran pesannya belum dibalas Devanno. Dia ingin melihat ekspresi kekasihnya.                “Hai Sayang, sudah makan siang?” sapa Devanno dengan kegembiraan tak tersembunyikan. Melihat wajah Devanno begitu cerah, Marshanda tersenyum gembira.                 Apalagi saat sang kekasih berkata, “Sorry, pesan teks-mu belum aku balas. Aku pikir nanti malam mau telepon kamu. Tadi malam ngobrol sama Papa sampai lupa waktu.”                Marshanda mengibaskan tangan dan berkata, “Nggak apa.”                Padahal, penjelas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN