Zahra baru saja selesai membersihkan diri. Walaupun jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam, ia tetap memutuskan mandi karena seharian sudah kesana kemari bersama Aksa.
Setelah membereskan pakaian Aksa untuk cowok itu kenakan selama di Bandung, Damian datang menjemput anaknya. Beruntung saat Damian datang, semua kerjaannya sudah selesai. Jadilah ia tinggal menunggu sang ayah dan langsung pulang ketika Damian datang.
Setelah mengeringkan rambutnya, Zahra langsung memilih berbaring di atas ranjang besar miliknya dan otaknya mengingat tentang kejadian saat seharian ini ia pergi bersama Aksa.
Jujur, ia ingin tampil feminim di depan Aksa, tapi kenapa Aksa tak suka ia berpakaian seperti itu. Apa karena ia tak pantas mengenakannya? Atau karena ia jelek? Atau jangan-jangan karena jurusannya
