52. Keterlaluan

1038 Kata

Restu memang keterlaluan. Sikap dan perbuatannya yang susah dikendalikan membuatku ketakutan. Bahkan ciuman Restu kali ini semakin menuntut. Tubuh besarnya sudah berada di atasku. Aku takut lama-lama merasakan ciuman yang sarat akan gairah ini. Tangan itu pun berani menjamahku. Meremas salah satu daadaku. Aku berusaha melawan, tapi dengan sigap Restu sudah menyatukan kedua lengan di atas kepalaku dan mengurung dengan satu tangannya. Pikiranku buntu. Membayangkan yang iya iya di mana Restu akan kembali meniduriku, membuat diri ini murka seketika. Entah mendapat dorongan dari mana karena kakiku berhasil menendang sebelah kaki milik Restu. Berakhir membuat Restu melepaskan pagutan bibirnya. Aku memberontak dengan u*****n keluar dari sela bibirku. Makian tidak sopan pun aku lontarkan. Aku tak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN