15. Ingin Menjauh

1004 Kata

Bergegas kudekati abang ojek, menyambar helm dan segera naik ke atas boncengan motor. Tak mau repo-repot menghiraukan Restu yang hanya diam menatap tingkahku. "Jalan, Bang!" perintahku dan lelaki yang sedang memboncengku mengangguk setuju. Motor mulai melaju meninggalkan rumah kosku yang otomatis juga meninggalkan Restu. merasa lega karena Restu tak menahanku yang memilih menaiki ojek dari pada menerima tawarannya yang akan mengantarku pergi ke kantor. Gila saja jika aku menurut padanya, yang ada tak hanya akan menjadi bahan gosipan atau justru cacian seandainya ada yang memergoki aku berada di dalam satu mobil yang sama dengan calon suami orang. Aku masih mempunyai kewarasan untuk tidak mempertaruhkan harga diriku dan dicap sebagai perebut lelaki orang. Kuberitahu abang ojek ke mana a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN