57. Cemburukah?

2793 Kata

Setelah Restu tak terlihat lagi olehku, dengan masih menggerutu aku membuka kotak stereo foam yang berisi makanan yang Restu bawa tadi. Harum masakan menggelitik indera penciumanku. Sebenarnya aku tak seberapa lapar karena pada saat Restu dan Gladis pergi ke luar tadi aku sudah menghabiskan satu tangkup roti tawar dengan isi selai coklat Nutela huzelnat ditambah satu gelas s**u UHT low fat. Lumayan dapat mengganjal perutku yang sejak tadi memang sudah keroncongan. Sekarang, demi melihat lezatnya makanan yang menggugah selera, kembali membuat perutku berteriak minta diisi. Sebagai orang Indonesia, jika belum makan nasi serasa belum makan apa-apa. Beruntung aku memiliki badan yang kurus. Sebanyak apa pun makanan yang aku lahap, nyatanya berat badan juga masih stabil. Padahal aku ini jenis

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN