Bastian menepuk-nepuk bahunya. Sudah menunggu selama hampir sebulan setelah penutupan pengumuman. Sudah berusaha keras dengan hasil bahasa Inggris yang seadanya. Sampai meminta surat rekomendasi dan merepotkan Chayra, hasilnya sama. Gagal. Ammar sudah tak sanggup menghitung berapa banyak kegagalannya selama lima tahun belakangan. Rasanya menyedihkan sekali. Tapi mau bagaimana lagi? Jika memang belum ada rezekinya? Ia bisa apa? Sebab Tuhan berkehendak lain. Aaah, bukannya ia sedang marah pada Tuhan? Bastian tak berbicara apapun. Cowok itu beranjak dari lantai kemudian berjalan menuju dapur. Ia hendak membuatkan teh untuk Ammar. Siapa tahu bisa menenangkannya sedikit. Meski tak yakin juga. Bagaimana bisa menghibur orang yang baru saja merasakan kegagalan? Kalau dipikir-pikir, Bastian t