Flashback On Alice baru saja lahir, di sebuah desa terpencil bagian selatan dengan bantuan seorang bidan. Saburo merasa sangat senang saat itu. Saburo menggendong bayu munhil itu dan berkali-kali menciumnya. Berbeda dengan Ibunya Alice. Dia bahagia tetapi di dalam dirinya dia sangat sedih. Saburo melangkah dan duduk disamping istrinya. “Anak cantik ini mau kita beri nama siapa?” tanya Saburo pada istrinya. “Bolehkah aku istirahat dulu” ucap istrinya dengan nada lemah. “Baiklah. Kamu istirahat saja. Aku akan menggendong putri kecil kita” ucap Saburo. Saburo pun meninggalkan istrinya sendiri untuk beristirahat. Saat siang hari bayi Alice menangis karena kehausan. Saburo pun menggendongnya dan membawa masuk ke dalam kamar tempat istrinya beristirahat. Ceklek Saburo terkejut melihat ba