47. Saya suka dengan warna rambut barumu

1875 Kata

Alice mematikan sambungannya dengan Jun. Sejujurnya dia berbohong kalau ada yang mengetuk pintu kamarnya. Alice hanya tidak tahu lagi mau menjawab apa. Membayangkan dia harus membunuh Arick ataupun Kenzie membuat Alice takut. Alice memejamkan matanya. Apa dia bisa melakukan semua itu. Bolehkah Alice berharap ada jalan keluar yang lain tanpa harus melenyapkan nyawa orang lain. Apalagi nyawa itu adalah nyawa Arick, laki-laki yang sekarang membuat Alice salah tingkah. Atapun Kenzie, pria yang sangat baik padanya. Pagi ini Arick sudah rapi dan siap untuk kembali bekerja. Yuqi juga sudah kembali. Alice sedikit lega setidaknya dia tidak harus selalu berdua dengan Arick karena ada Yuqi sekarang. Di dalam mobil seperti biasa Arick sibuk dengan ponselnya untuk melihat email masuk ataupun membal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN