Perasaan Daffin benar-benar kacau saat itu. merutuk kesal. Semuanya gara-gara Nona, kalau saja gadis itu tidak bekerja di kantor, tentu hal itu tidak akan terjadi. Daffin terus merutuk dalam hati. Hingga saat semua orang sudah meninggalkan ruangan, Daffin mengikuti Aldo yang melangkah melalui samping restoran yang menghubungkan langsung dengan teras samping.
“Aldo!” panggil Daffin dengan suara keras.
Aldo pun menoleh dan mendapati Daffin melangkah mendekatinya. Dia merasa tidak nyaman melihat ekspresi wajah Daffin yang sangar disertai tatapan horor.
“s**t!” Daffin mencengkeram kerah kemeja Aldo dan mendorong pria itu hingga punggung Aldo menghentak ke dinding.
“Daffin, ada apa ini?” Aldo tampak bingung melihat kemarahan Daffin.
Dengan ekspresi merah padam, Daffin berkata, “Pasti k
