Dua kali. Alisya tandai. Sudah dua kali Angkasa mencuri ciuman di bibirnya. Pertama, sekadar kecup. Kedua, ini yang agak kompleks, dilumat ... dirasa-rasa. Dan Alisya, dia nge-blank seketika. Bagaimana tidak? Antara kaget, bingung, dan ... penasaran? Astaga. Nggak, ya. Cuma memang ketika dirasa wajah Angkasa semakin mendekat, lalu tatapannya merunduk menuju arah bibir, hingga Alisya bukannya menjauh malah tahan napas, dilepas embusannya ketika bibir Angkasa tepat mendarat di bibirnya. Aneh, Alisya diam mematung. Mengedip juga tidak. Hanya debar di d**a yang terasa kebut menggila. Gerakan Angkasa selayak Alisya saat melumat permen batangan. Eh, atau apa, ya? Awalnya. Begini .... "Ya udah, Ca, duduk sini. Senderan." Saat Alisya menolak rebahan, Angkasa menawarkan duduk bersandar di