Setelah Juliana meninggalkan Cinta di butik itu sendirian. Cinta merenung dan berusaha untuk menerima takdirnya. Di sana dia terus berpikir kalau takdir memang merestui Pernikahan itu terjadi. Tidak ada lagi yang bisa dilakukan oleh Cinta kecuali berdamai dan menerimanya. Namun sebelum dia berpikir terlalu jauh dan meresapi terlalu dalam. Dia berencana untuk melihat kenyataan yang ada dengan mengawasi gerak-gerik Frans.
‘Aku bukanlah seorang pendendam. Aku juga bukan seorang pembohong. Aku nggak pernah merasakan resah yang begitu mendalam seperti ini dalam hidupku. Apalagi sampai menyelidiki sebuah kebenaran tentang seseorang yang mungkin ditakdirkan untuk menjadi pasangannya dalam hidupku,' batin Cinta yang saat ini menatap tas dan ponsel yang tergeletak di atas meja kerjanya.
‘Baiklah
