Keluarga Baik

1740 Kata

Pagi hari setelah Lukas diizinkan pulang dari rumah sakit, tujuannya bukanlah pulang ke rumah, melainkan ke komplek pemakaman di mana kedua orang tuanya beristirahat di sini sudah satu malam. Luna dan Lukas berjongkok di hadapan makam ibunya di mana taburan bunga-bunga masih terlihat segar dan aromanya pun belum hilang. Lukas mengusap nisan kayu itu, diam dengan dagunya yang bergetar. Hanya beberapa menit saja, tanpa ucapan apa-apa, Lukas langsung berdiri diikuti oleh Luna. "Ayo pulang, Lun," kata Lukas, menggandeng tangan Luna dan langsung membawa perempuan itu pergi dari sana. Bukan hanya ketika di makam. Saat perjalanan pulang pun Lukas hanya diam saja. Tidak ada perkataan apapun yang ingin diucapkan laki-laki itu pada Luna, kekasihnya. Padahal, biasanya mereka berdua akan sangat cere

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN