Keesokan harinya selama di kantor aku sebisa mungkin menghindari berinteraksi hanya berdua saja. Hal ini diakibatkan perasaanku sejak semalam yang merasa bersalah padanya. Entah apa penyebabnya, aku merasa pulang dijemput oleh Roy pacarku dan berciuman dengannya tadi malam sama saja dengan mengkhianati Ken yang selalu ada disampingku beberapa waktu terakhir.
Tentu aku tidak bisa pura-pura tidak tahu, bahwa sejak dirinya selalu muncul di setiap saat aku membutuhkannya aku merasakan perhatiannya. Aku juga merasakan kehangatannya yang berusaha membangun keakraban dengan keluargaku baik ketika di Bali atapun sampai saat ini, ketikka mungkin saja Ayah masih terus berkomunikasi dengannya.
Sungguh aku pura-pura bodoh, jika aku tidak merasakan perhatiannya padaku yang tentu dilandasi ketertarika
