Ibuk Diiming-imingi Cogan

1927 Kata

    Namira ingin bersikap seperti biasanya, ketus dan jutek pada Theo. Namun pamannya itu sama sekali tak gentar ketika Namira melakukannya. Theo kali ini bukan Theo yang sebenarnya. Wajahnya terlihat tegas dan serius. Namira jadi agak takut. Ia menurut ketika Theo mengajaknya bicara berdua saja.     Sekarang Namira tengah mengikuti Oom-nya itu mencari tempat yang jauh dari jangkauan penghuni rumah lain. Mereka akhirnya sampai di lantai dua, di lorong, yang menghubungkan deretan kamar para penghuni rumah. Jam segini semua orang masih sibuk di depan. Tak aka nada yang tiba-tiba masuk kamar. Apalagi letaknya di lantai dua.     “Oyo tadi lihat Nami megangin perut terus. Kayak lagi nahan sakit. Kenapa?” tanya Theo akhirnya.     Namira menunduk. Ia melakukannya karena pukulan Liliana pada pe

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN