Kepala Tak Lebih Keras dari Aspal

2088 Kata

    Menjelang terlaksanya kegiatan tengah semester, kegiatan belajar mengajar di sekolah tak lagi efektif. Sekolah yang seharusnya full day, kadang hanya dijalani selama setengah hari. Karena Namira bukan anak OSIS, ia enggan berlama-lama di sekolah. Saat gadis itu berjalan dari sekolah menuju jalan raya untuk menunggu datangnya bus, ia bertemu dengan Jalu.     Anak itu sudah memiliki motor sendiri yang ia gunakan untuk berangkat dan pulang sekolah. Namira kadang heran dengan orangtua yang dengan begitu mudah membelikan kendaraan untuk putra-putrinya yang bahkan belum cukup dewasa untuk memiliki SIM. Memang benar tujuannya adalah untuk kebaikan—agar mereka dapat dengan mudah bermobilitas. Namun para orangtua itu mengesampingkan fakta tentang keselamatan anak-anak mereka sendiri.     Mema

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN