Senyumannya terus mengembang seperti dibubuhi baking powder. Namira merasa sangat bahagia setelah bercerita masalah perasaannya ke Kal El, pada Zidan. Ia tak pernah menyangka, berbagi ternyata semenyenangkan ini. Padahal tadi ia mengawali sesi curhatnya, bukan karena niatan dari awal. Melainkan hanya ingin meredakan kecanggungan antara dirinya dengan Zidan. Kakeknya itu sangat baik dan pengertian. Namira semakin tak percaya, bahwa dulu ia pernah melakukan suatu kejahatan keji pada keluarganya. Kalaupun itu benar, Namira bersyukur jika Zidan sudah berubah begitu banyak. Namira bahkan masih mengingat dengan jelas apa yang dikatakan Zidan sebagai solusi atas masalah yang saat ini dihadapi Namira. Tentang perasaannya pada Kal El, yang terhalang restu para Oom. “N-Nami harus