Aksa terus berlari memasuki gedung kantor Majalah HYPELIFE. Dengan tak sabar ia menekan lift menuju lantai delapan. Setibanya di lantai delapan, ia menuju area ruangan Addara. Dari kejauhan, ia melihat kalau ruangannya tidak tertutup. Aksa tersenyum memperhatikan Addara yang fokus di depan layar laptop. Aksa pun mengetuk pintu ruangan Addara yang terbuka itu. Addara mengangkat wajahnya.. “A-ksa.. Kenapa bisa ada di sini?” Ia merasa terkejut sekaligus senang. Addara berdiri dari kursinya dan mendekat ke arah Aksa yang terengah-engah. “Apa kamu berlari ke sini?” Addara memamerkan senyum cantiknya yang berseri-seri. "Kenapa harus lari? Apa ada yang penting?" Aksa tak menjawabnya, ia langsung memeluk Addara erat. Addara hanya diam, merasakan hangatnya pelukan Aksa yang begitu t