Maha membalas tatapan Malika yang terlihat galak.. Ihh.. Kenapa aku agak merinding? Perempuan ini galak. Menakutkan. Seperti singa yang siap menerkam sewaktu-waktu.
“Mmm.. Aku yakin seratus persen!” Maha akhirnya menjawab. “Yakin, tapi kenapa kamu seperti ragu menjawabnya?” Malika lagi-lagi bertanya dengan keras.
“Ahh.. Aku ragu bukan soal Aksa. Tapi, kamu.. Kamu membuatku gugup.. Kenapa harus bertanya keras-keras?” Maha akhirnya berterus terang. Malika tertawa terbahak-bahak, “Kamu gugup karena takut padaku? Atau gugup karena ada hati padaku?”
“A-apa?” Maha kaget sekali mendengar pertanyaan Malika. “Tidak dua-duanya. Hanya kaget..”
“Yakiiin?” Malika menggodanya dengan maksud bercanda. Tapi, entah kenapa Maha bertanya-tanya, “Atau malah kamu yang ada hati padaku?”
Malika membelal
