Addara melangkah masuk ke ruangan tengah restoran. Sampai langkahnya terhenti. Ia kaget sekali melihatnya. Ada perempuan berbaju merah dan begitu cantik memesona dengan rambut panjangnya terlihat memeluk Aksa dari belakang. Oh, siapa perempuan itu? Kenapa menyentuh pinggang Aksa? Andai ia bisa lari, ingin rasanya berlari keluar dan bersembunyi. Tapi, situasi ini membuatnya tak memungkinkan melakukan apapun. Tidak ada status jelas antara dirinya dan Aksa. Kenapa harus melarikan diri? Addara dengan tabah berdiam diri di ruangan itu tanpa sanggup berkata-kata. Akhirnya Maha yang berbicara mencoba mencairkan suasana, “Hai Gi.. Kapan kamu datang?” Malika melirik ke arah Addara dan menggenggam tangannya lalu berbisik, “Jangan berpikir macam-macam dulu,” Addara menarik nafas panjang. T