Pagi hari Hanna telah bersiap berangkat ke rumah sakit menemani kakek untuk cek kesehatan. Dia menggunakan celana jeans panjang dan kemeja polos berwarna biru langit. Hengki telah menunggu di depan pintu, tersenyum menyambut kakek dan Hanna yang manis. Pria itu membukakan pintu mobil. Sebuah mobil sport hitam berhenti menghalangi mobil Hengki. “Kalian mau ke mana?” Pria tampan keluar dari mobil. “Andreas.” Hanna menutup pintu untuk kakek. “Kami akan ke rumah sakit,” jawab Hengki. “Kenapa kamu tidak minta antar diriku?” Andreas tersenyum tampan dan melihat kearah Hengki. “Hengki adalah temanku sejak kecil. Kakek telah menganggap dia seperti cucu. Kami terbiasa bersama,” jelas Hana. “Tuan Andreas. Kami harus segera berangkat. Bisakah, Anda menyingkirkan mobil?” Hengk