Bab 22

1194 Kata

“Mas Andre kenapa senyum-senyum sendiri?” Andini yang baru saja tiba di klinik karena ingin menjenguk Lisa, merasa heran justru mendapati sang sepupu berada di halaman klinik sembari tersenyum seorang diri. “Tumben juga jam segini masih di klinik.” Seketikan Andre mengatupkan bibir dan menatap tajam Andini. Biang kerok datang. “Terus itu belanjaan siapa, Mas?” tanya Andini lagi yang tak kunjung mendapat jawaban dari pertanyaannya. Andre tidak segera menjawab. Jari telunjuknya tanpa sadar mengusap kening sembari berpikir jawaban apa yang tepat untuk diberikan pada sepupunya itu. Jika Andini tahu ia baru saja menemani Lujeng ke minimarket, Andre yakin Andini akan meledek dirinya dan Lujeng habis-habisan. “Loh, Din, kapan datang?” Lujeng tiba-tiba muncul dan tersenyum melihat kedatangan s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN