Bab 25 "Kenapa kalian diam?! Tunggu apa lagi, cepat bereskan sisanya yang belum tuntas," hardikku, menatap tajam kepada Zahra dan Mas Agung agar mereka tahu bahwa perkataanku tidak main-main. "Jika kalian mau tinggal di rumahku, maka harus mematuhi apa yang kusuruh dan jangan pernah membuat rumahku berantakan." "Apa kamu tidak mendengar apa yang Papaku tadi bicarakan, Mbak!? Sepertinya kupingmu budek hingga kamu tidak bisa menyimak dengan baik apa yang Papaku ucapkan." Zahra bicara masih dengan sikap sombongnya sambil berkacak pinggang. Dia pikir aku takut sama ancaman mereka yang sama sekali tidak mempengaruhiku itu. No! "Aku tidak peduli apa yang ayahmu katakan dan apa yang dia rencana. Ini rumahku dan sudah seharusnya kamu dan suamimu itu mengikuti aturan di rumah ini. Lagi pula anc