Bab 26 Waktu masih menunjukan pukul dua pagi, saat sayup-sayup terdengar suara desahan dari kamar tamu. Siapalagi kalau bukan ulah Zahra dan Mas Agung. "Ya Tuhan rupanya mereka lagi bermesraan. Padahal sudah kuperingatkan wanita itu. Tapi sepertinya masuk telinga kanan keluar dari telinga kiri. Benar-benar bebal mereka. Gegas kuhampiri dan berdiri di depan pintu kamar tamu itu sambil menajamkan telinga. Suara desahannya makin jelas saja terdengar. Membuatku jijik mendengar erangan dua sejoli yang tengah mendaki asmara itu. "Ih geli, deh. Kamu kuat banget, Yang." Suara manja dan tawa renyah Zahra terdengar jelas masuk ketelinga. "Tapi suka kan?" "Iya, tapi pelan-pelan saja." "Biasanya juga heboh," timpal lelaki itu dengan suara serak dan b*******h disaat bersamaan. "Stt! Diam deh