Bab 31 BUGH! BUGH! Berkali-kali kulayangkan bogeman, tendangan dan juga pukulan ke lelaki yang badannya paling besar. Cukup lama kami berkelahi dan aku merasa dapat lawan seimbang. Hat! Hat! Aku menghindar saat dia berusaha membalas dan menerjang. Lalu dengan cepat, dilanjutkan dengan menangkis setiap serangan darinya. Gerakannya boleh juga meski kasar. Tapi aku lebih tangkas dan waspada. Terbukti, lebih banyak yang pukulan kena kulayangkan daripada meleset. Kembali lelaki itu berusaha untuk menggapaiku, tapi dengan satu gerakan saja, kutahan dengan gerakan seperti mematahkan batang kayu pada tangan kanannya, hingga dia merintih kesakitan. Jangan dia kira aku wanita lemah seperti Mas Agung yang akan melempem seperti kerupuk kehujanan ketika diancam. Biarpun pekerjaanku hanya tukang