Kupandangi wajah lelaki yang selama sepuluh tahun itu pernah menjadi pelindungku, sebelum akhirnya badai rumah tangga menerjang kami berdua dan Mas Agung ternyata goyah, tak mampu bertahan pada kesetiaan. Ayah dari anakku pun sama tengah memandangku dengan tatapan yang entah. Segera ku alihkan pandangan ke bawah, agar jangan sampai hati ini goyah. Keputusan sudah kuambil, pendaftaran proses cerai telah diajukan, maka aku tidak ingin terpengaruh lagi oleh hal apapun yang mungkin akan membuatku urung menggugat cerai suamiku yang telah mengecewakanku berkali-kali itu. Setelah selesai acara, Ibu Mertua membagikan bingkisan untuk masing-masing tamu yang datang termasuk juga Yuda, menerimanya. Kebetulan aku sendiri yang memberikannya, termasuk kepada bapak-bapak yang lain yang bersiap pulang