Kini, aku terlibat konflik kecil dengan rekan-rekan seangkatanku yang lain, mereka semua menentang keputusanku yang hendak membawa Sewil melanjutkan ujian ke babak selanjutnya, karena menurut mereka itu sangat bodoh dan tidak baik. Ditambah lagi, Sewil mempunyai sikap yang sangat menyebalkan dan menjengkelkan, meski gadis itu saat ini sedang tidak sadarkan diri, tapi ingatan semua orang terhadap sifat buruknya masih membekas sangat jelas sehingga tidak aneh jika mereka semua tidak memiliki keinginan untuk membantu Sewil yang sedang dalam kondisi lemah. Ya, aku tahu persis Sewil adalah gadis yang memiliki kepribadian yang sangat buruk, bahkan aku juga salah satu orang yang sebelumnya dijadikan bahan ejekan olehnya, tapi tetap saja tidak tega rasanya jika aku harus meninggalkan Sewil yang