Bagian 5

239 Kata
Danna masuk ke kamar dan mendapati Sabrina berdiri di balkon sambil memandang langit, Danna menutup pintu setelah itu mendatangi Rina dan memeluknya dari belakang. "Kenapa disini?" Danna mencium kepala Rina. Sabrina melepaskan tangan Danna yang melilit di pinggangnya setelah itu pergi dan duduk di samping kasur. "Mau jalan- jalan?" tawar Danna lalu Rina menggeleng pelan seraya meraih hpnya dan membuka media sosial. "Gak usah." tolak Sabrina pelan. "Kamu kenapa?" Tanya Danna "Nda." Jawabnya. Sabrina kemudian berdiri dan memilih keluar dari kamar. Hal itu tak lepas dari pengawasan Arka yang sedang memperbaiki dinding sisa jebolan. Arka melepas sarung tangannya setelah itu menyusul Rina yang entah ada di mana. "Mba Sabrina." Panggil Arka. Sabrina muncul di balik pilar besar dengan keadaan pipi yang basah. Arka langsung datang dan menghapus air matanya. "Kenapa?" Tanya Arka lembut. "Aku gak tau kenapa tapi tiba- tiba aja diriku sedih dan ingin menangis." Kata Sabrina. Rina mendengar percakapan itu yang dimana mamah dan papahnya ingin menjodohkan dirinya dengan Arka dan berpisah dengan Danna. Entah apa maksud dibalik semua ini, yang jelas ada satu yang keluarganya tutupi dari dirinya. "Yaudah ayo jangan mojok disini." Arka mempersilahkan Sabrina jalan didepannya terlebih dahulu setelah itu dirinya. Sabrina masuk ke kamarnya lagi tak lama ia mendapati Danna sedang berbaring di atas kasur. Arka membiarkan Sabrina masuk ke kamarnya bersama Danna sedangkan dirinya menutup pintu itu dan pergi untuk duduk di tangga. "Wanita seperti dirimu sangat rapuh dan lemah ingin sekali kulindungi dirimu tapi apa daya karena kamu sudah memiliki suami." Batin Arka. 
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN