“Maaf, aku tidak bermaksud lancang. Hanya saja, jika tidak segera di oleskan cream ini, nanti kulit kamu melepuh…” Harry memalingkan wajahnya ke arah lain dan menutupi bagian bawah Kinanti dengan selimut, sedangkan dirinya menyibakkan rok yang di kenakan Kinanti. “Kamu jangan berfikir macam-macam. Aku ini seorang dokter, tidak mungkin berbuat macam-macam…” Harry melanjutkan kalimatnya melihat Kinanti yang memperhatikannya dengan seksama. ”Lah! Kalau emang dokter beneran, ya kamu santai aja, Mas. Kan ini kecelakaan. Kenapa kamu malah memalingkan wajah?” Pancing Kinanti dengan menahan tawa. Entah mengapa setiap dia berada di dekat Harry, dirinya selalu merasa ceria. Dan sifat jahilnya masa dulu keluar. “Kamu tadi mau ngapain?” Tanya Harry dengan mengabaikan kalimat sang pembantu. “Masak…a