Tok! Tok! Tok! “Nyonya…ini simbok…” ucap suara dari seberang pintu yang membuat jantung Kinanti berdegub kencang, dengan kilat dia memutar kursi roda otomatis miliknya dan langsung menuju pintu. ”Iya, Mbok. Masuk…” jawab sang pewaris Wangsa Group dengan suara bergetar. ”Ini saya bawa buku dan pena buat nulis resepnya, Nyonya…” wanita yang berumur sekitar lima puluh tahun lebih itu menyodorkan kertas dengan senyum sumringah, akhirnya bisa melihat majikan yang telah lama tidak dia lihat. “Nyonyaaa…pucat sekali wajah Nyonya sekarang…” bisik simbok dengan cepat berubah suasana hatinya setelah melihat sang majikan wanita terlihat pucat dan sedikt kurus bak mayat hidup. Wanita paruh baya itu tak kuasa menahan diri, dia berlari memeluk sang puteri majikan yang dahulu terlihat sangat cantik