Waktu Melesat

1045 Kata

Pagi menggeser rembulan yang masih ingin tinggal. Samar di atas langit, bayang permata malam itu masih terlihat, meskipun di sisi lain sudah ada matahari yang tampil sangat cerah.  Kehidupan seperti tak pernah berhenti. Berputar di poros yang sama meski hari terus berganti. Terutama untuk seorang ayah tunggal dengan anak perempuan yang semakin tumbuh besar. Baginya, setiap detik adalah pembelajaran. Usai paham dengan satu hal tentang putrinya, hari berikutnya ia harus belajar tentang hal yang lain. Takeru masih sibuk dengan beberapa barang yang tengah dikemas. Pasar cukup sepi, tapi beruntung pesanan terus ada meski hanya satu atau dua. Bukan hanya pengiriman melalui ekspedisi saja, bahkan jika pelanggan minta diantar tanpa ongkos kirim, pria itu akan siap melayani, selama masih berada d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN