Untuk beberapa saat, Takeru hanya menatap Nana yang membisu di tempat. Gadis di depannya, baru saja sampai dengan seragam yang basah kuyup. Sepanjang hari tidak hujan, bagaimana bisa anaknya datang dengan keadaan seperti itu? Namun, belum sempat ia mendengar penjelasan dari putrinya, gadis itu itu sudah lebih dulu untuk berlalu tanpa sepatah kata. Tak ingin menyimpan banyak pertandingan, pria itu langsung mencegah Nana sebelum gadis itu berhasil masuk. Diraihnya lengan sang anak. "Apa yang terjadi, Nana?" tanya Takeru dengan panik. Untuk sesaat, gadis berusia dua belas tahun itu hanya terdiam. Ia masih menunduk, belum berani menatap sang ayah sementara kepalanya masih memikirkan alasan yang bisa diterima. Tentu, mengatakan jika ia dihukum akan membuat pria itu merasa semakin bersalah.