"Kau yakin tidak mau ayah antar sampai sekolah?" tanya Takeru begitu Nana memintanya berhenti di persimpangan. Setelah turun dan menyerahkan pengaman berkendara, gadis itu menggeleng. Dengan senyum simpul ia menjawab, "Tidak. Aku akan berjalan, lagipula sudah dekat," ujarnya menjelaskan. "Tapi ini sudah siang, kau bisa terlambat." Tetapi Takeru masih kekeuh ingin mengantar. Terlebih, mereka harus berangkat lebih siang disebabkan ia yang bangun terlambat. Padahal biasanya, justeru Nana akan bersedia diantar sampai sekolah jika mereka berangkat lebih awal. Bahkan meski begitu ia sampai belum ada seseorang selain penjaga. Namun sekarang, Nana lagi-lagi menggeleng cepat, menolak tawaran sang ayah untuk mengantarnya hingga gerbang sekolah. "Aku tidak akan terlambat," ujar gadis itu, lalu se