Sesekali sering terbersit dihati Dina untuk menerima Eza. Tapi bukan sebagai pelarian. Dina ingin menerima lelaki itu karena ia memang siap. Bukan semata-mata agar Fasha menegurnya lagi. Karena sampai selama ini pun, Fasha masih sama. Masih menganggapnya tak pernah ada. Tak pernah memandangnya. Bahkan jika saling tatap pun, hanya kebencian yang diperlihatkan Fasha. Karena Fasha masih marah dengan sikap Dina yang polos itu ketika bersama Adit. Padahal Dina tak bermaksud seperti itu. Maka itu, jangan heran kalau Dina mati-matian menghindari Adit. Setatap satu kali dengan Adit pun, jangan pernah terjadi. Karena Dina seperti dihantui rasa bersalahnya pada Fasha. Dan sampai kapan pun, berat sekali jika harus menerima Adit. "Cowok kemaren itu siapa?" Lagi. Eza mengungkit. Lelaki itu merasa