Senyum Kemenangan

1519 Kata

Caca baru saja tiba di kamar hotel saat mendapati anak sulungnya menegakan koper kecilnya yang tadi dibaringkan. Gadis itu baru saja selesai membereskan baju-bajunya. Ibunya tertegun melihat penampilannya yang sudah rapi. "Asha mau balik ke Bandung, Bu," tuturnya lantas masuk ke dalam kamar mandi. Caca menghela nafas. Perempuan itu menaruh tasnya di atas meja kemudian duduk di sofa. Ia menunggu Fasha keluar dari kamar mandi. "Kenapa?" "Ada kerjaan menumpuk," tuturnya. Ia tidak berbohong sama sekali. Memang begitu lah kenyataannya. Ia punya banyak pekerjaan meski tak harus diselesaikan dalam waktu dekat. Selain itu, sebetulnya pekerjaan itu bisa ia kerja kan dari jauh. Tapi itu hanya alasannya saja agar bisa segera pergi dari sini. Semakin lama di sini, rasanya semakin gerah saja. Apal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN