Tiba-Tiba Kembali

1597 Kata

Kangen. Rindu. Kata yang sama bercampur menjadi satu. Akhirnya, ia nekat pulang. Usai menangis di jalan, ia memutuskan untuk segera pulang. Kangen rumah? Kangen Ayah? Ada sedikit. Kangen Ibu? Mungkin iya juga meski baru bertemu. Kangen Rain? Ooh ia bahkan tak berpikir hingga ke sana. Kadang adiknya sangat menyebalkan terlebih selama dua tahun ini. Ia merasa Rain tak pernah berpihak padanya sekali pun. Ia menghela nafas. Mobilnya baru saja keluar dari tol dan muncul di Kota Depok, Jawa Barat. Setelah perjalanan yang cukup lama karena ia sempat berhenti beberapa kali di jalan. Tubuhnya lumayan lelah. Apalagi semalam, ia sempat begadang untuk menyelesaikan pekerjaan. Mungkin ia bekerja terlalu keras selama ini? Dan lebih keras selama dua tahun terakhir? Fasha melirik ke arah jalanan Juan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN