"Ayo Diandra putar otak lagi cari alasan lain agar Rey tidak jadi melanjutkan apa yang ingin Ia lanjutkan," ucap Diandra dalam hatinya yang tidak tahu lagi ia harus mengatakan apa pada lelaki itu agar Rey mengurungkan niatnya.
"Rey kamu adalah lelaki baik kamu bukan lelaki seperti ini, bukan pemaksa seperti ini. Kamu adalah temanku kita satu divisi, ingat itu! kita bukan musuh dan kita harusnya tidak sampai membuat sesuatu yang akan kita salin nantinya terlebih lagi aku adalah kekasih Gerry jadi jangan buat masalah dengan lelaki itu," ucap Diandra kemudian yang sudah tidak tahu lagi harus mengatakan apa pada Rey di sana.
"Cukup Diandra, mungkin jika kamu bukan kekasih Gerry aku bisa memaafkan kamu, tapi karena kamu adalah kekasih Gerry maka hal itulah yang membuatku ingin berlaku kasar padamu," ucap Rey kemudian pada Diandra. Bahkan belum usai apa yang Rey katakan tersebut Diandra sudah langsung berusaha memberontak dari kurungan kedua tangan kekar Rey saat itu membuat Rey terpaksa memaksa Gadis itu agar diam di tempatnya dan dengan kedua tangan Rey memasak tepat di kedua sisi tangan Diandra dan memeganginya di sana kemudian mendaratkan ciumannya tepat di bibir Gadis itu, ciuman yang begitu memaksa dan membuat Rey terpaksa menggigit bibir Gadis itu. Diandra yang tidak ingin gigitan lelaki itu menjalar lebih banyak di bagian tubuhnya yang lain karena Diandra tidak ingin Gerry sampai mengetahui apa yang lelaki itu lakukan padanya.
"Pelan-pelan, Apa kamu tidak bisa melakukannya dengan lembut Rey?jujur aku tidak suka kekerasan aku sangat menyukai kelembutan. Apakah kamu tahu itu, bisakah kita melakukannya dengan lembut? Aku janji tidak akan melarikan diri kali ini aku akan menerima semua perlakuan mu di atas ranjang ini, apa kamu mengerti itu?" ucap Diandra saat itu pada Rey dan lelaki itu pun mengerti apa yang Gadis itu katakan, akhirnya perlahan Rey pun melepas pegangan tangannya yang tengah mengunci di kedua sisi pergelangan tangan Diandra di sana kemudian perlahan tangan Rey mulai membelai lembur bagian-bagian tubuh Diandra yang menurut lelaki itu adalah bagian sensitif di sana walau bagaimanapun apa yang sudah pernah Rey lakukan membuat lelaki itu benar-benar menginginkan adegan percintaan malam itu dengan Diandra bukanlah sebuah paksaan karena diam-diam Rey merindukan apa yang pernah ia lakukan dengan Diandra sebelumnya. Hingga dengan lembut lelaki itu mulai menarik kedua tangan Diandra hingga gadis itu terduduk di tempatnya, dengan kedua kaki Diandra yang masih terhimpit kedua kaki Rey di sana, perlahan Rey mulai melepas pakaian yang gadis itu kenakan. Diandra pun seolah mengikuti apa yang lelaki itu inginkan. Dengan patuh Diandra menaikkan kedua tangannya naik ke atas dan satu kali tarikan saja Rey sudah berhasil melepaskan pakaian tersebut dari tubuh Diandra saat itu. Diandra pun segera melakukan sisa selanjutnya yaitu melepas pengait bra yang saat itu ia kenakan dan sesaat saja bra itu sudah terlepas dari tubuhnya, Rey kemudian menatap tubuh Diandra dengan tatapan yang begitu lekat, Diandra bisa merasakan kehangatan dari tatapan lelaki itu bahkan Diandra belum pernah melihat tatapan kekasihnya seperti tatapan lelaki yang saat itu ada di hadapannya. Dan apa yang Rey lakukan membuat Diandra berani untuk segera meraih leher Rey dengan telapak tangannya dan perlahan mengalungkan kedua tangannya dan menaut tepat di bagian leher Rey saat itu.
"Kamu berani padaku?" tanya Rey kemudian pada Diandra. Dan gadis itu menjawabnya dengan satu kali anggukan saja tanda jika Diandra memang tidak pernah takut pada Rey.
"Kamu tidak takut lagi padaku?" tanya Rey kemudian. Dan Diandra hanya menggelengkan kepalanya saat itu tanda ia tidak takut pada Rey.
"Kenapa kamu..." ucap Rey yang saat itu tertahan karena Diandra sudah meraih bibirnya karena Gadis itu sudah menarik tubuh Rey terlebih dahulu hingga bibir keduanya saling membentur satu sama lain, dan perlahan keduanya saling memagut dan melumat di sana, dan sesaat saja terdengar dengusan Diandra karen jemari tangan lelaki itu sudah dengan lincah mulai mempermainkan ujung belahan miliknya yang sudah mulai mengeras saat itu.
"Putuskan Gerry, jadilah wanitaku," ucap bisikan Rey kemudian yang sudah mulai perlahan membuka kedua kaki Diandra di sana dan menempatkan kedua kakinya yang sudah terbuka saat itu tepat diantara kedua kaki Diandra.
"Akan aku pertimbangkan nanti," ucap Diandra saat itu pada lelaki yang sudah mulai menekuk kedua kakinya di kanan dan juga di bagian kiri. Rey sudah mulai melakukan aksinya saat itu bahkan Diandra hanya bisa sesekali menggigit ujung bibirnya ketika merasakan desakan yang lelaki itu lakukan tepat di bagian inti miliknya bahkan tampak Rey mendengus beberapa kali ketika ia merasakan bahwa area inti Diandra sudah berhasil ia terobos saat itu. Pekikan Diandra yang lumayan lantang di sana menandakan jika lelaki itu sudah berhasil melesak masuk ke dalam dirinya dan mulai menggerakkan bagian inti miliknya di sana. seolah Rey sudah tahu apa yang selanjutnya ia lakukan di sana dengan kedua tangan yang awalnya terjaga namun mengurung tubuh Diandra di kedua sisi dan gerakan tubuh lelaki itu berubah menjadi lebih cepat dari yang awal ia lakukan tadi kini kedua tangan lelaki itu sudah tertekuk di kedua sisi tubuh Diandra, lelaki itu hanya bisa menenggelamkan wajahnya tepat di bagian sisi samping leher Diandra saat itu sembari meninggalkan sedikit ciuman yang berbekas di sana dan saat itu Diandra tidak menyadari yang barusan Rey lakukan, namun ketika Rey mulai memindahkan ciumannya yang masih disertai dengan gerakan tubuhnya saat itu membuat Diandra tersadar jika lelaki itu pasti akan meninggalkan sebuah bekas ciuman di bagian kulit jenjang lehernya lagi hingga membuat gadis itu terpaksa meraih kedua sisi wajah Rey di sana dan mengangkatnya membuat wajah itu tepat berada di atas wajahnya.
"Apa kau sengaja akan meninggalkan bekas ciuman di sana agar ada orang lain yang tahu jika aku malam ini tengah melakukan hubungan panas dengan seseorang?" ucap tannya Diandra saat itu pada lelaki yang masih setia dengan gerakan tubuhnya dan seolah ucapan yang Diandra katakan tidak Rey dengarkan lelaki itu malah kian menambah volume kecepatan gerakannya hingga membuat Diandra menjadi lebih erat meraih tubuh dan memeluk erat tubuh Rey di sana.
Gigitan kecil Diandra tepat di ujung daun telinga lelaki itu bisa Rey rasakan terlihat Diandra yang tampak gemas melakukannya namun lelaki itu seolah tidak menghiraukan apa yang Gadis itu lakukan selama Rey merasa apa yang gadis itu lakukan tidak menyakiti dirinya. Diandra yang saat itu merasa jika Rey benar-benar tidak menghiraukan apa yang ia lakukan saat itu menjadi tampak kesal di sana karena Diandra bermaksud untuk menghentikan aktivitas Rey untuk sesaat agar lelaki itu fokus dengan apa yang tadi ia katakan tetapi malah sebaliknya, apa yang Diandra lakukan saat itu malah memacu gerakan Rey untuk yang lebih cepat di sana hingga akhirnya Diandra memekik kembali beberapa kali tanda jika Gadis itu sudah mencapai inti puncaknya begitu juga dengan yang Rey rasakan sesuatu yang begitu besar dalam dirinya tengah terdorong keluar dan lepas begitu saja, ditandai dengan beberapa kali sentakan tubuh Rey dan juga tubuh Diandra yang saling menyahut satu sama lain. Hingga beberapa saat Rey masih setia di atas tubuh Diandra, terlihat lelaki itu langsung jatuh ke dalam pelukan Gadis itu lalu perlahan berinsut ke samping dan terlentang tepat di sisi samping Diandra saat itu keduanya tampak kelelahan terlihat dari irama nafas Rey yang masih terlihat memburu di sana, namun keduanya merasakan kepuasan yang tersendiri karena aktivitas manisnya tadi dan hening untuk beberapa saat karena saat itu Rey ternyata sudah langsung tidur pulas di sana sedangkan Diandra hanya bisa menoleh menatap ke arah Rey sembari meraih selimut yang ada di ujung kakinya menariknya dan menyelimuti tubuh keduanya di sana.
Terlihat gadis itu menatap wajah Rey seolah tengah mengamati wajah tampan lelaki itu di sana.
"Jika dibandingkan dengan Gary wajah kamu aku rasa lebih tampan dan jika masalah ranjang aku rasa perlakuanmu padaku lebih manis dan juga lebih lembut tidak seperti yang Gerry lakukan padaku dia selalu berlaku kasar dia selalu berlaku seolah aku adalah tawanannya. Entahlah aku belum pernah merasakan jika Gerry memperlakukan aku begitu manis, aku sempat bertanya-tanya Apakah lelaki itu akan melakukan hal yang begitu kasar terus pada aku atau jika aku mengatakan pada dirinya jika aku tidak menyukai sesuatu yang kasar seperti itu akankah dia menjadi lembut sepertimu tadi?" ucap Diandra dalam hatinya karena Gadis itu masih ingat jika beberapa saat tadi Rey benar-benar kasar dan menyakiti dirinya tetapi karena Diandra jujur jika ia ingin melakukan hubungan di atas ranjang itu dengan cara halus dan lembut membuat lelaki itu berangsur melembut dan melunak akhirnya Diandra mendapatkan apa yang ia inginkan begitu juga dengan Rey. Sedangkan dengan perlakuan kasar Gerry, Diandra tidak tahu jika perlakuan lembut yang lelaki itu lakukan hanya untuk istrinya yaitu Calista karena Gerry ingin melakukan sesuatu yang berbeda dengan wanita lain karena sesuatu yang istimewa dan spesial sudah lelaki itu lakukan dengan sang istri. Akhirnya lelaki itu selalu berlaku kasar pada Diandra karena menurutnya Diandra pantas mendapatkannya lelaki itu bisa memperlakukan Diandra sesuka hati tidak seperti ia memperlakukan istrinya sendiri yang tampak lembut dan juga penuh dengan kasih sayang, karena sejak awal Rey berniat menjalin hubungan dengan Diandra karena ia ingin menikmati tubuhnya saja, tidak lebih.
Hingga wanita itu tersadar jika saat itu sudah pukul satu dini hari dan Diandra cepat segera kembali ke kamarnya karena Gadis itu khawatir jika esok pagi Gerry akan datang ke kamarnya dan lelaki itu pasti akan marah jika tidak mendapatkan dirinya ada di dalam kamar tersebut karena Diandra tahu jika Gerry setiap pagi buta selalu melakukan olahraga dan biasanya ia akan mengirim pesan pada Diandra terlebih dahulu namun jika ia belum membalasnya, lelaki itu pasti akan mendatangi tempatnya.
Namun ketika saat itu Diandra akan beranjak bangun dari tempatnya Rey sudah langsung menarik tubuh gadis itu hingga membuat tubuh Diandra terjerembab ke dalam pelukan Rey di sana Gadis itu tidak bisa menolak ketika tangan kekar lelaki itu sudah memeluk tubuhnya dengan erat, karena Diandra merasa jika Gerry tidak pernah melakukan hal itu padanya, dan Diandra belum pernah mendapatkan apa yang Rey berikan itu dari Gerry, bahkan Diandra jelas mengingat jika setelah melakukan hubungan manis di atas ranjang Gerry biasanya langsung pergi begitu saja meninggalkan tempat Diandra namun tidak untuk Rey yang malah mempertahankan Diandra yang berada dalam pelukannya. Hal itu membuat luluh hati gadis itu di sana, Diandra kemudian terdiam di tempatnya dan membiarkan pelukan tangan kekar lelaki itu melingkari tubuhnya sedikit lebih lama dan tampak Gadis itu tanpa ia sadari kemudian terlelap di sana di atas ranjang Rey tersebut.
Hingga pagi pun menjelang. Terdengar suara seseorang yang tengah membuka tirai jendela kamar hotel yang Diandra tempat saat itu dengan jelas telinga Gadis itu bisa mendengar suaranya namun kedua matanya masih sepat untuk ia buka, akhirnya Diandra hanya bisa menarik selimut yang Ia kenakan untuk menutupi tubuhnya saat itu menariknya hingga menutupi wajahnya di sana.
"Matahari sudah sampai di atas ubun-ubun tetapi kamu masih belum bangun, senyaman itu ya ranjang ku?" ucap suara seseorang yang familiar di telinga Diandra, membuat gadis itu langsung membelalakkan matanya dan terbangun seketika karena Gadis itu tahu jika suara itu adalah milik Rey. Diandra langsung tersadar jika dari semalam ia belum pergi dari atas ranjang lelaki itu.
"Astaga aku belum keluar dari kamar kamu?" ucap Diandra saat itu seketika ketika ia sudah terduduk di atas ranjang yang ia tempati tadi dan ketika ia sudah mulai menurunkan kedua kakinya dari atas ranjang saat itu Rey sudah langsung berhambur ke arah Diandra berada kemudian mendorong tubuh gadis itu segera dan membuat tubuh Diandra langsung terbaring kembali di atas pembaringan.
"Kenapa aku harus membiarkanmu pergi dari atas ranjang ku? bukankah semalam kita menikmatinya, lalu kenapa kamu buru-buru ingin pergi dari sini? haruskah kita melakukannya lagi pagi ini?" ucap Rey saat itu pada gadis yang sudah dalam kuasanya karena kedua tangan Rey sudah berhasil mengurung tubuh gadis itu di kedua sisinya.
"Tolong Rey biarkan aku pergi sekarang kalau tidak Gerry bisa marah karena saat ia mencariku tapi aku tidak ada di tempat pasti dia akan langsung memecatku karena alasan yang tidak bisa dimengerti aku mohon padamu Aku tidak ingin kehilangan pekerjaan ini karena aku bekerja bukan untuk diriku sendiri, tapi juga untuk membantu keluargaku juga jadi jangan sampai aku kehilangan pekerjaanku ini karena sesuatu yang kamu lakukan," ucap Diandra saat itu pada Rey yang tampak khawatir jika Gary akan memecatnya kalau lelaki itu tidak menemukan Ia di kamarnya nanti.
"Haruskah aku melepaskanmu karena kamu begitu manis jika merengek seperti ini," ucapan Kemudian pada Diandra.