Diandra saat itu hanya bisa menatap dengan penuh kebencian karena lelaki itu sudah memaksa dirinya untuk membenci lelaki itu secara tidak langsung karena perlakuan yang begitu menyakitkan menurut Diandra.
"Lepaskan aku!" ucap Diandra kemudian.
"Kenapa aku harus menuruti kata-katamu?" ucap Rey saat itu pada Diandra dan apa yang Rey lakukan membuat Diandra makin geram. Diandra merasakan kedua tangannya itu kram ia rasakan ketika Rey terlalu kuat menggenggam pergelangan tangan Gadis itu di sana.
"Apa kau tidak tahu, kamu menyakitiku Rey," ucap Gadis itu lagi dengan nada sedikit meninggi.
"Bagaimana kalau malam ini kamu tidur denganku, kamu layani aku seperti saat pertama kali kita tidur bersama," ucap Rey saat itu dengan wajah yang sudah kian mendekat ke arah wajah Diandra di sana namun Gadis itu segera menoleh ke arah lain memalingkan wajahnya dari hadapan wajah Rey, Diandra berharap jika lelaki itu tidak akan mendaratkan ciumannya tepat di bibirnya saat itu.
"Sayang bisakah kamu tidak menghindar?" ucap Rey yang terlihat geram saat itu karena apa yang ingin ia lakukan tetapi Diandra menolaknya, akhirnya lelaki itu hanya bisa mengangkat satu tangannya dan melepaskan genggaman tangan itu dari salah satu tangan Diandra dengan beberapa jari tangan itu Rey memaksa wajah Diandra untuk menghadap ke arahnya meskipun saat itu Diandra sudah dengan sekuat tenaga mencoba untuk melepaskan tangan Rey dari tangannya, namun kekuatan Gadis itu tidak berarti apa-apa bagi Rey, terpaksa Diandra harus mengikuti kemauan lelaki itu. Akhirnya Diandra pun hanya bisa membiarkan Rey mendaratkan ciumannya di bibirnya dan ketika lelaki itu mulai mengulum bibirnya Diandra berusaha untuk menggigit bibir lelaki itu di sana hingga terlihat Rey saat itu yang mulai melonjak mundur ke belakang dan sontak melepaskan cekalan tangannya dari tangan Diandra. Rey melepaskannya begitu saja.
"Apa kamu gila, kenapa kamu menggigitku? Apa kamu begitu suka permainan kasar dibandingkan permainan yang lembut? aku rasa aku sudah tahu jawabannya meskipun kamu tidak menjawabnya sayang," ucap Rey saat itu pada Diandra kemudian lelaki itu segera melangkah maju kembali ke arah Diandra dan menarik salah satu pergelangan tangan Gadis itu kemudian menyeretnya dengan kasar menuju ke arah pembaringan dan dengan kasar pula Rey melempar tubuh gadis itu hingga terbanting ke atas pembaringan, Diandra tidak bisa berteriak karena memang ia tidak bisa melakukan itu ia khawatir jika teriakannya akan didengar oleh orang lain dan akan salah paham dengan keadaan keduanya saat itu.
"Kenapa kamu diam saja? kenapa kamu tidak memberontak seperti tadi? aku makin yakin jika kamu menyukai perlakuan kasar dibandingkan dengan perlakuan lembut," ucap Rey saat itu pada Diandra dengan kedua tangan yang sudah mulai sibuk melepaskan kaos berkerah yang ia kenakan saat itu dengan satu kali tarikan saja lelaki itu sudah berhasil melepas kaus yang melekat di tubuhnya saat itu dan Diandra bisa melihat jika setelah Rey melepas kausnya itu Ia beralih untuk melepas celana yang saat itu ia kenakan. Diandra seketika itu mulai mundur dengan posisi yang masih terlentang di atas pembaringan karena Gadis itu sudah tahu apa yang nanti akan lelaki itu lakukan padanya.
"Kenapa sayang? kamu ketakutan?" ucap bisikan Rey saat itu pada Diandra.
"Aku tidak tahu kamu itu lelaki seperti apa Rey tapi yang pasti aku tidak mau tidur denganmu Aku tidak mau menjadi pelampiasanmu. Apa kamu mengerti itu, jangan pernah sekali-sekali untuk mencoba menyentuhku," ucap Diandra saat itu yang tampak dengan suara yang sedikit gemetar di sana tanda gadis itu bercampur ketakutan saat itu namun Rey tidak menghiraukan apa yang Diandra rasakan karena saat itu dalam hatinya hanya ingin Gadis itu benar-benar ketakutan. Rey sangat membenci Diandra Apalagi setelah tahu jika Diandra adalah wanita yang Gerry pacari.
"Tenang Sayang jangan kamu menolakku terlebih dahulu bukankah kita sudah pernah satu kali melewati malam panas di atas ranjang jadi kenapa kita tidak melakukannya? bukankah harusnya kamu merindukan saat-saat itu bersamaku atau mungkin karena kamu sudah merasakan sentuhan Gerry hingga kamu tidak mau menerima lelaki lain menyentuhmu. Apakah seperti itu?" ucap Rey saat itu pada Diandra.
"Aku harus membuat Rey benar-benar merasa rendah diri agar dia tidak terus menyudutkan gua dan membuatku tertekan seperti ini jadi orang yang tepat untuk membuatnya merasa tertekan adalah Gerry karena Gerry adalah atasan kita semua ya aku harus jujur pada Rei Jika aku memang ada hubungan dengan Gerry agar lelaki itu tahu jika ia tidak bisa dibandingkan dengan Gerry," ucap Diandra saat itu dalam hatinya yang sudah tidak peduli lagi apakah nanti Gerry akan marah padanya jika Rey tahu bahwa ia ada hubungan dengan Gerry tapi yang pasti saat itu dalam otak Diandra berpikir bagaimana caranya ia bisa melepaskan diri dari lelaki itu dan tidak memberikan apa yang lelaki itu inginkan darinya.
"Ya, aku memang menjalin hubungan dengan Garry. Apakah jawaban aku itu membuatmu puas Rey, Apakah kamu sudah sadar apa statusmu di sini jadi lebih baik kamu mundur saja jangan pernah menyentuh kekasih atasanmu. Apa kamu mengerti itu?" ucap Diandra saat itu pada Rey dan terlihat bukannya Rey malah merasa rendah diri ataupun mundur dari apa yang akan ia lakukan pada Diandra malah pengakuan Gadis itu membuat Rey benar-benar marah di sana pada gadis itu.
"Diam kamu!" teriak lantang Rey saat itu pada Diandra. Kemudian lelaki itu melangkah naik ke atas pembaringan merangkak mendekat menuju ke arah Diandra saat itu dan saat itu Diandra hanya bisa kian ketakutan ketika melihat apa yang lelaki itu lakukan padanya bahkan lelaki itu sudah meraih kedua pergelangan kaki Diandra di sana tepat di kedua sisinya, Rey memaksa kedua kaki itu terbuka di kedua sisinya hingga Rey bisa melihat bagian dalam sesuatu yang paling sensitif menurut Gadis itu, Rey langsung menarik kedua kaki Diandra hingga Diandra terjerembab kembali ke atas pembaringan dan beringsut menuju ke arahnya barulah Rey dengan kasar meraih pakaian yang Diandra kenakan dan berusaha untuk melepaskannya. Diandra saat itu hanya bisa mencoba untuk melepaskan pegangan tangan Rey dari baju yang ia kenakan saat itu dan sedetik kemudian pakaian yang Diandra kenakan saat itu seluruh kancingnya terlepas begitu saja karena Rey sudah memaksa untuk melepaskannya, dengan kedua tangan lelaki itu hanya bisa menggenggam kedua tangan Diandra tepat di kedua sisi tubuh gadis itu di sana.
"Apa yang kamu katakan itu malah membuatku kian bersemangat untuk membuatmu tersiksa!" ucap Rey saat itu pada Diandra, terlihat wajah lelaki itu yang merah padam tampak marah di sana. Diandra bisa melihatnya dengan sangat jelas karena saat itu wajah Rey tetap berada di atas wajahnya.