Presiden telah siuman. Saat mendengar berita itu, Xu Qiang dan aku langsung pergi ke rumah sakit secepatnya. Saat aku sedang menunggunya di koridor rumah sakit, Xu Qiang keluar dari kamar ayahnya setelah menjenguknya. “Bagaimana keadaan beliau?” tanyaku. Xu Qiang tersenyum gembira. “Ia sudah sepenuhnya sadar dan kesehatannya akan segera pulih. Tapi, mereka bilang ayah akan banyak istirahat untuk sementara waktu,” jelasnya. Xu Qiang terlihat separuh khawatir dan separuh lega ketika ia memandangku. “Tomoka, ayahku ingin bicara denganmu.” kata Xu Qiang tiba-tiba. “De... denganku?” heranku sambil mengerutkan alis. “Ya, aku telah menceritakanmu padanya,” senyum Xu Qiang. “Ah, ba... baiklah... aku mengerti.” Terkejut karena panggilan ini, aku me