“Tidak. Untuk saja aku masih sempat menyelamatkannya. Aku yang terluka karena kepala menghantam aspal lebih dulu,” aku menunjukkan bekas jahitan di kepalaku sehingga membuat Li Qun terkejut luar biasa. “Nah, setelah itu aku dirawat dan aku masih sempat bertemu dengan Tomoka saat siuman sekali. Saat itu salah satu dokter dari Jepang itu datang dan mereka berbincang-bincang di ruanganku. Aku tidak tahu apa yang mereka katakan tapi aku hanya bisa mendengar kata 'Jepang' saja. Setelah aku mulai sembuh, Tomoka mendadak mengatakan dia akan pulang ke Jepang bersama para dokter. Jadi, tidak ada yang bisa kulakukan untuk mencegahnya...” aku menyandarkan tubuh ke belakang sambil menutup wajah dengan punggung tangan. “Hmm... mungkin memang karena tidak ada yang bisa dikerjakan lagi di sini?