Kami terbang melintasi langit biru yang terbentang luas selama beberapa jam. Tidak terasa akhirnya kami tiba juga di bandara China dengan selamat. Sebuah mobil kerajaan telah menunggu sang pangeran. Aku berada di mobil yang berbeda dengan Xu Qiang karena status kami yang berbeda. Sesampainya kami di istana kerajaan, Sean memberikanku sebuah kamar yang sangat luar biasa menurutku. Kamar itu luasnya seperti kamar seorang raja dengan perabotan mewah. Aku langsung bertanya pada Sean dimana Xu Qiang sekarang. “Tuan tidak bisa datang melihatmu untuk sementara waktu,” hanya itu jawaban yang keluar dari bibirnya hingga membuatku mengernyit heran. Melihat pandangan bertanyaku, Sean menatapku dingin. “Pangeran masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilaksanakan. Dan kau juga p