“Sepanjang hari ini si pangeran seperti mencari seseorang dan aku tidak tahu entah sudah berapa kali ia mengambil ponselnya keluar dari saku dan seperti akan menelepon seseorang,” jelas Aya. Jika benar Xu Qiang mencariku, aku benar-benar senang mendengarnya. Aku terdiam tanpa sanggup mengatakan apapun. “Kita harus mengkonfirmasi semua ini kepada pangeran. Aku tidak tahu apa alasannya, tapi aku sangat khawatir dengannya jika dia tetap seperti itu,” Aya berdengus dengan sedikit cemas. “Kau benar-benar memikirkannya sampai seperti itu,” gumamku. Aya mengerling ke arahku. “Ketika aku melihatnya, yang aku lihat adalah bahaya yang mengincarnya dimana-mana. Dan itu membuatku ingin mengulurkan tangan untuk membantunya! Jangan berpikir aku tertarik padanya ya... dia terlalu muda untukku