Miko mengangkat paksa tubuh Ana. Dia segera berjalan masuk ke dalam kamarnya. Mengingat kembali apa yang Anda lakukan di belakangnya. Wajah Miko seketika langsung memerah. Menahan amarahnya yang sudah mulai memuncak. Tubuh wanita itu hampir membakar seluruh ruangan yang ada. Wajah yang nampak begitu tegang. Sementara Ana dia tidak berhenti terus memukul tubuh Miko sebisanya. "Hentikan! Turunkan aku! Miko..." teriak Ana.
"Hentikan!"
"Aku bisa jalan sendiri.," pekik Ana lebih keras.
"Tidak!" jawab jutek Miko. Dia berjalan menaiki anak tangga. Kedua kaki jenjang itu mulai melangkah lebih lebar. Berjalan menuju ke kamar Ana. Sampai di depan kamar Ana. Kedua mata Miko tertegun sejenak. Tanpa menurunkan tubuh Ana dalam panggilannya. Jemari tangan Miko memegang kono pintu, memutarnya. Lalu,
