Minggu sore, Sabine kembali meluncur bersama Bella dan Katie dengan mobil mewah yang dikendarai Bella. Mereka menuju sebuah café mewah di daerah Sudirman. Bukan mengincar para g***n yang sering nongkrong di sana, tapi Bella hanya iseng ingin menjelaskan ke Sabine dunia yang dia geluti sekarang. Dan kini mereka sudah duduk cantik di dalam café dan mulai menyalakan rokok masing-masing. Minuman dingin yang sebelumnya mereka pesan pun sudah siap dinikmati. “Sab Sab. Untung kita sobitan dari awal SMP. Kalo nggak, gue cekek leher lo sampe mampus!” mulai Bella kesal. Katie yang di sebelahnya cekikikan. “Sori, Bel. Gue bener-bener nggak siap semalam. Gue ngerasa Om Bira nggak begitu senang sama gue,” “Gimana mau senang, lah komuk lo aja anyep gitu. Kan udah gue bilang ke elo, lo harus centil-