Sesal Bira

1089 Kata

“Jadi lo semalam sudah mau grepe-grepe calon sugar baby lo. Trus dia mewek gitu? dan lo nggak tega?” Niko tampak santai duduk-duduk di berhadapan dengan Bira, sahabatnya. Mereka sedang berada di bagian luar restoran hotel. Seperti biasa rokok di tangan masing-masing dan dua gelas kopi pahit yang tergeletak cantik di atas meja. “Iya. Sial tuh Ikhsan. Nyodorin gue yang belum pengalaman. Gue udah ngebayangin sugar baby yang dia tawarkan itu yang seneng-seneng, yang manja-manja, yah … lo tau lah yang centil-centil. Ini malah yang diem, takut-takut. Yaelaaaa, gue juga takut, Nik. Paling nggak enak nangisin anak orang. Mending yang ditawarin Akhyar. Berpengalaman,” Bira menggerutu panjang. Masih ingat semalam di benaknya wajah penuh air mata Sabine ketika hendak dia goda. Niko terbahak-bahak m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN