Niko bangkit dari duduknya ketika didengarnya bunyi pintu belakang rumah Uzma seperti dibuka seseorang. Dia mengira Sabine dan Akhyar yang muncul, akan tetapi seorang perempuan berkerudung sedang membawakannya minuman. Wajahnya mirip dengan Akhyar. Niko langsung menebak bahwa perempuan itu adalah adik Akhyar. Sang pemilik rumah. Niko duduk kembali. “Nggak perlu repot-repot, Mbak, ucap Niko. Perempuan itu tersenyum manis. “Silakan. Oh iya, saya Uzma, adik Akhyar,” ujarnya sopan. Uzma lalu duduk di hadapan Niko. “Saya Niko,” ucap Niko. Uzma sebentar menoleh ke arah pintu menuju luar, ke arah paviliun kecil rumahnya di mana Akhyar dan Sabine sedang bertemu. “Akhyar tinggal di sini?” tanya Niko hati-hati. “Iya. Sejak ditinggal pergi gadis itu,” “Sabine, dia istri saya,” Uzma menga