Bab 14

404 Kata
Monica terus menunggu di depan ruangan tempat ara di tangani dokter,tak lama orang tua ara pun sampai di sana,mereka menghampiri monica yang menangis tersedu-sedu. "museun il-ieyo mo..?" "Aku tidak tau eomma,appa,saat aku pulang ara sudah terkunci di kamar mandi." "Tenanglah,ara pasti kuat dan akan segera sadar.." "Aku takut eomma.." Orang tua ara pun memeluk monica yang sangat resah dan cemas,tak lama dokter pun keluar dari sana dan menjelaskan semua yang terjadi pada ara,ayah ara pun terus mendengarkan dengan seksama,cukup lama dokter itu berbicara dan kemudian dia permisi dari hadapan mereka. "Appa,apa yang terjadi pada ara appa.." "Ara mengalami hipotermia yang parah,dia harus di rawat di sini untuk sementara,dan juga kondisi ara saat ini.." melihat istrinya "Ada apa sayang.." "Ara koma.." Perkataan terakhir itu membuat ibu ara terenyuh hebat,ibu ara pun mulai menangis dan melihat ara dari luar ruangannya.taehyung yang mendengarkan pun memberitahukan semuanya kepada teman-temannya yang lain kecuali jimin. "Ya,jin hyung ara koma.." "Mwo..?kau dapat info dari mana..?" "Dari tae,dia mengirim pesan padaku.." "Benarkah,oh ponselku tertinggal di kamar,apa yang terjadi sebelumnya.." "Katanya ara mengalami hipotermia yang hebat hyung.." "Aish,kenapa bisa terjadi,lagian ini tidak musim salju lagi.." "Entahlah hyung,nanti tanya tae saja,o katanya tak boleh beri tahu jimin.." "Baiklah.." Orang tua ara pun menangis di samping tubuh anaknya yang tengah koma,begitupun dengan monica,ketika semua orang mencemaskan dirinya,ara di alam bawah sadarnya pun melihat secerca cahaya terang di ujung penglihatannya,seseorang keluar dari sana dan menghampirinya. "museun il-iya, naneun eodie,bukannya tadi hanya mandi.." "Kau berada di tempat yang seharusnya tak kau kinjungi."suara yang menggelegar "Aku dimana,aku tidak tau mengapa aku disini,apakah aku akan segera mati..?" "Mungkin saja,tergantung kemauan mu saat ini,ikutlah denganku jika kau ingin bahagia." "Bahagia,kemana.?" "Jika kau mengikuti aku,kau akan tau itu dimana." Seseorang itu pun perlahan mulai jalan menuju cahaya putih di ujung sana,ara pun mulai mengikutinya dengan perlahan.detak jantung ara pun perlahan mulai berkurang secara drastis,membuat suster yang mengecek kondisinya pun menjadi kaget,segera dokter masuk ke ruangan itu,memberikan kejut jantung kepada ara,ibunya terus menangis histeris. "Ara,dimana pun kamu,jangan masuk ke cahaya putih itu,eomma mohon kembalilah ara,eomma mohon.." Saat ara akan memasuki cahaya itu,suara isakan tangis ibunya terdengar dengan sangat jelas,membuat ara menghentikan langkahnya. "Ada apa,kenapa kau berhenti di sini.." "Aku mendengar suara ibuku..." "Jadi bagaimana keputusanmu.." "Maaf dewa aku tak bisa pergi sekarang,mungkin lain waktu.." Ara pun berlari menuju sumber suara itu dan menjauh dari sinar putih itu,perlahan ara mulai membuka matanya dan melihat banyak dokter,dia pun tersadar kalau dirinya di ambang kematian.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN