Tak tergantikan

Bab 11

Ara masih berbicara dengan taehyung tentang pakaiannya yang akan di pakainya,kemudian ara pun mengambil baju itu dan memberikannya kepada taehyung,tapi tiba-tiba..

"annyeong jagiya.."

Semua orang melihat kearah suara itu,termasuk ara dan taehyung,mereka langsung dengan wanita yang berparas cantik masuk ke dalam ruangan mereka dan berjalan langsung menuju ke arah jimin,semua orang pun bertanya siapa wanita itu.

"Ya,jimin-a adikmu imut juga,kenalkan kepadaku saja.." tukas jin

"Um,maaf oppa,aku tunangan jimin.."

Perkataan itu membuat senyuman yang tadi merekah di wajah ara menjadi lenyap seketika,semua member pun kaget dan melihat ke arah ara secara bersamaan,ara begitu sangat terkejut dengan apa yang barusan dia dengar.

"Mwo..?" tanya ara kembali

"Ya nona,aku tunangan jimin,kalian tidak tau.."

"Benarkah itu jimin.." lantang suga

"Ye hyung.."

Jawaban jimin itu hampir membuat ara runtuh,tapi dia harus bisa menahan diri,karna ini masih dalam jam kerja,taehyung pun memegang bahu ara,membuat ara sedikit tersenyum ke arahnya,mata ara sudah berkaca-kaca,namun taehyung sedikit menggeleng.

"Hahahaha,jiminssi,kau benar-benar ya,kenapa kau tak bilang dari dulu kalau sudah punya tunangan.."

"Maaf manejer,dia masih calon tunangan ku,jadi masih belum sah.."

"Tapi akan segera di umumkan bukan.."

"Ya menejer,mungkin acaranya bulan depan.."

"Wah,ayo berikan selamat pada mereka berdua.."

Ara benar-benar tidak percaya dengan apa yang di dengarkannya barusan,tubuhnya bergetar karna hal itu,dirinya hampir jatuh namun taehyung menangkap tubuhnya.

"Maaf tae,aku harus ke toilet sebentar.."

"Cepatlah kembali.."

Ara pun tersenyum dan pergi secepat mungkin yang dia bisa,taehyung dan yang lain pun menatap tajam ke arah jimin,20 menit berlalu,ara kembali dan langsung menuju tempat jimin,dia pun langsung menata rambut jimin,wajah datar yang dia tunjukkan membuat jimin semakin bersalah,setelah selesai ara langsung pergi begitu saja tanpa sepatah kata pun.

"ARA.."teriak jimin

Namun ara tak memperdulikannya dan pura-pura tidak mendengarnya,semua orang pun melihat ke arah mereka.

" YA,ARA..BERHENTI.."teriak jimin kembali "ARA..,BERHENTI DI SANA."

"AISH,ada apa,aku sudah menyelesaikan tugasku,apa lagi.."

Jimin pun tak bisa berkata lagi dan kembali terdiam,ara pun berbalik dan menghampiri taehyung yang akan segera berfoto.

"Giliran mu tae,pergilah.."

"gwaenchanh-a ara..??"

Ara pun memaksakan senyumnya dan mengangguk pelan,taehyung pun pergi meninggalkannya sebentar.

Hari itu terasa sangat berat sekali untuk ara,hingga akhirnya semua pemotretan selesai di lakukan,ara pun kembali ke ruangannya bekerja.

"Ara,besok masih ada jadwal photoshoot,kamu besok hendel jin,taehyung dan jimin,ok.."

"Baiklah pak.."

"Sekarang semuanya bisa pulang,sampai jumpa besok pagi.."

"Ye/ye.."

Ara pun mengambil tasnya dan berjalan dengan langkah yang begitu berat,di otaknya masih berputar kejadian tadi pagi,monica yang melihat ara yang begitu lesu pun menghampirinya.

"Ya,kau kenapa ara,seperti orang yang akan mati saja.."

"Tak apa,aku hanya lelah.."

"Kalau begitu nanti sampai di dorm aku masak ok.."

"Baiklah mo.."

Tak butuh waktu lama,mereka pun sampai di dorm mereka,monica dan ara langsung masuk dan mulai memasak,tatapan ara begitu kosong,beberapa kali monica menyadarkannya,karna geram dia pun menghempaskan pisau yang di pegang nya.

"Ya,kau kenapa ara,tatapanmu begitu kosong,apa karna jimin.."

Perkataan monica membuat ara terkejut,dia pun menatap monica yang begitu kesal dan penuh emosi.

"Mianhae mo,a..a..aku hanya lelah" suara bergetar

Monica pun berjalan ke arahnya dan dengan tiba-tiba monica memeluk ara dengan sangat erat sekali,pertahanan ara runtuh seketika,dia pun menangis di pelukan monica sejadi-jadinya,monica pun ikut menangis dan menenangkan ara.

"Aku harus apa sekarang mo,aku harus apa.."

"Ya,tenanglah,aku masih di sini.."

"Aku mencintainya,sangat.."

Ara semakin menangis kencang,monica terus menenangkannya,hingga karna terlalu lelah manangis,ara pun tertidur.

Malam itu monica terus menjaganya agar sahabatnya itu tak terbangun dari tidurnya.